Sel telur berasal dari organ reproduksi wanita yang utama,
yaitu ovarium (indung telur).
Seorang wanita mampu menghasilkan sekitar 350.000 sel telur
yang belum dewasa. Setiap satu bulan, sebuah sel telur dewasa dari saluran
indung telur dilepaskan untuk dibuahi. Proses pelepasan ini disebut ovulasi.
Ovulasi dapat terjadi pada wanita dari akil balig hingga menopause.
Seumur hidup seorang wanita akan menghasilkan lebih kurang
375 sel telur dewasa.
Sel sperma berasal dari organ reproduksi pria. Setiap hari
sel-sel sperma dihasilkan secara terus menerus pada bagian-bagian yang bulat
yang disebut testis.
Testis terletak di bawah perut dan berada di bagian bawah
pada kantong kulit yang disebut skrotum. Sel sperma berkembang dan disimpan
dalam saluran melingkar yang disebut epididimis.
Apabila sel sperma tidak dikeluarkan dari tubuh lama kelamaan
sel sperma mati dan meluruh ketika sel sperma baru terbentuk. Testis seorang
pria dari saat akil balig hingga usia tua, dapat menghasilkan 10-30 miliar
sperma tiap bulan.
Sperma berbentuk seperti kecebong dan ukurannya lebih kecil
daripada sel telur.
Sperma mikroskopis bergerak dengan ekor kemudian berenang
melewati leher rahim yang sempit menuju rahim (uterus). Sekitar 3.000 sperma
dapat bertahan hidup, kemudian melanjutkan perjalanannya ke dalam saluran
indung telur.
Ketika ibu berovulasi, beberapa sperma menemukan sebuah sel
telur yang berada dalam saluran. Hanya satu sperma saja yang kemudian masuk ke
dalam sel telur menanggalkan ekornya tetapi kepala/intinya menyatu dengan inti
sel telur. Sel telur itu kemudian membentuk dinding yang mengeras untuk
mencegah masuknya sperma lain.
Apabila pengeluaran sel telur belum terjadi, sperma-sperma
masih dapat bertahan dalam saluran indung telur hingga 3 hari.
Namun ketika sepasang suami istri berharap memiliki bayi
tetapi tidak mampu dikarenakan penyakit yang diderita sebelumnya, maka proses
pembuahan dapat dilakukan dengan teknik medis yang dikenal dengan in fitro
vertilization.
Sel-sel telur dipindahkan dari ovarium wanita melalui saluran
menyerupai teleskop sempit yang disebut laparoskop. Laparoskop dimasukkan
melalui goresan kecil pada kulit. Sel-sel telur ditambahkan ke sel-sel sperma
pada piring kemudian diamati di bawah mikroskop. Apabila ada sebuah sel telur
dan sperma yang bergabung dan mulai tumbuh, sel tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam rahim wanita untuk melanjutkan perkembangannya.
No comments:
Post a Comment