Saturday, March 24, 2012

Pembuahan



Sel telur berasal dari organ reproduksi wanita yang utama, yaitu ovarium (indung telur).
Seorang wanita mampu menghasilkan sekitar 350.000 sel telur yang belum dewasa. Setiap satu bulan, sebuah sel telur dewasa dari saluran indung telur dilepaskan untuk dibuahi. Proses pelepasan ini disebut ovulasi. Ovulasi dapat terjadi pada wanita dari akil balig hingga menopause.
Seumur hidup seorang wanita akan menghasilkan lebih kurang 375 sel telur dewasa.
Sel sperma berasal dari organ reproduksi pria. Setiap hari sel-sel sperma dihasilkan secara terus menerus pada bagian-bagian yang bulat yang disebut testis.
Testis terletak di bawah perut dan berada di bagian bawah pada kantong kulit yang disebut skrotum. Sel sperma berkembang dan disimpan dalam saluran melingkar yang disebut epididimis.
Apabila sel sperma tidak dikeluarkan dari tubuh lama kelamaan sel sperma mati dan meluruh ketika sel sperma baru terbentuk. Testis seorang pria dari saat akil balig hingga usia tua, dapat menghasilkan 10-30 miliar sperma tiap bulan.
Sperma berbentuk seperti kecebong dan ukurannya lebih kecil daripada sel telur.
Sperma mikroskopis bergerak dengan ekor kemudian berenang melewati leher rahim yang sempit menuju rahim (uterus). Sekitar 3.000 sperma dapat bertahan hidup, kemudian melanjutkan perjalanannya ke dalam saluran indung telur.
Ketika ibu berovulasi, beberapa sperma menemukan sebuah sel telur yang berada dalam saluran. Hanya satu sperma saja yang kemudian masuk ke dalam sel telur menanggalkan ekornya tetapi kepala/intinya menyatu dengan inti sel telur. Sel telur itu kemudian membentuk dinding yang mengeras untuk mencegah masuknya sperma lain.
Apabila pengeluaran sel telur belum terjadi, sperma-sperma masih dapat bertahan dalam saluran indung telur hingga 3 hari.
Namun ketika sepasang suami istri berharap memiliki bayi tetapi tidak mampu dikarenakan penyakit yang diderita sebelumnya, maka proses pembuahan dapat dilakukan dengan teknik medis yang dikenal dengan in fitro vertilization.
Sel-sel telur dipindahkan dari ovarium wanita melalui saluran menyerupai teleskop sempit yang disebut laparoskop. Laparoskop dimasukkan melalui goresan kecil pada kulit. Sel-sel telur ditambahkan ke sel-sel sperma pada piring kemudian diamati di bawah mikroskop. Apabila ada sebuah sel telur dan sperma yang bergabung dan mulai tumbuh, sel tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rahim wanita untuk melanjutkan perkembangannya.

No comments:

Post a Comment