Bos kru Valentino Rossi, Jeremy Burgess, memberikan komentar
tentang perubahan kapasitas mesin MotoGP yang kini menjadi 1.000 cc. Menurut
Burgess, perubahan tersebut, yang dimulai pada musim 2012 ini, merupakan hal
"bodoh".
Dalam lima musim terakhir, MotoGP menggunakan mesin 800 cc.
Tetapi sekarang ditingkatkan menjadi 1.000 cc, yang membuat Burgess yakin ada
sebuah kekeliruan tentang keputusan tersebut, terutama dalam hal top speed dan
relevansi produsen.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Advertiser
Adelaide, Burgess mengatakan: "Merupakan sebuah kebodohan kembali ke limit 1.000 cc. Di
sirkuit tercepat, seorang pembalap yang slip-streaming dengan pembalap lainnya,
bisa mencapai kecepatan 360 km/h hanya dengan mengekor dan menghirup angin
pebalap di depannya."
Tentang top speed itu, komentar serupa juga dilontarkan
pebalap Yamaha yang merupakan mantan juara dunia, Jorge Lorenzo. Rekor
kecepatan tertinggi MotoGP saat ini adalah 349,3 km/h (217,1 mph) yang diraih
pebalap Honda, Dani Pedrosa, di Mugello pada tahun 2009.
Dari segi tantangan teknis, Burgess menambahkan:
"Mereka (produsen) telah mengembangkan motor 1.000 cc.
"Aturan yang mengharuskan mereka membuat tenaga lebih
banyak dari mesin yang lebih kecil, memberikan produsen alasan untuk berada di
sana."
Dalam kesempatan tersebut, Burgess juga berbicara tentang
Rossi, yang belum menunjukkan tanda-tanda kompetitif. Pria Australia tersebut,
yang lebih suka batas mesin MotoGP 600 cc dan menentang keras keterlibatan
Dorna dalam pembuatan aturan, merasa yakin Rossi bisa bangkit. Tetapi "The
Doctor" tetapi harus dapat menantang Pedrosa (Honda) dan Andrea Dovizioso
(Yamaha), dalam perebutan podium, selama musim keduanya di Ducati .
Namun untuk kandidat juara dunia musim 2012 ini, Burgess
menilai juara dunia serta runner-up 2011, Casey Stoner Lorenzo, masih menjadi
favorit. Dua pebalap itu menunjukkan performa meyakinkan selama tes pra-musim.
Burgess, yang sudah 10 tahun mendampingi Rossi, termasuk
orang yang paling dihormati di arena MotoGP. Selama berkecimpung di arena
bergengsi ini, dia sudah membesarkan beberapa pebalap hingga menjadi top,
seperti Wayne Gardner dan Mick Doohan (sebelum menangani Rossi).
No comments:
Post a Comment