a. Badak bercula satu (Rhinoceros
sondaicus) dan badak bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis).
Badak merupakan hewan paling langka
dan paling terancam punah. Mempunyai masa hidup 33 tahun dengan panjang
kira-kira 2,5 m dan tinggi 1,3 m. Badak termasuk hewan mamalia yang mengalami
perkembangbiakan yang lama, dalam satu tahun hanya dapat melahirkan anak 1-2
individu. Perkembangbiakannya pun dapat berlangsung jika kondisi lingkungannya
stabil. Badak bercula satu ditemukan didaerah ujung kulon Banten sedangkan
Badak bercula dua habitat aslinya di Taman Nasional Kerinci Seblat Sumatera.
Populasi Badak kian hari semakin menurun karena banyaknya pemburuan liar untuk
mengambil culanya.
b. Cendrawasih
Burung Cendrawasih terkenal karena
keindahan bulunya yang berwarna-warni. Umumnya bulu-bulunya sangat cerah dengan
kombinasi hitam, coklat kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau, bahkan
juga ungu.
Burung ini hidup menyendiri di
lembah-lembah pegunungan hutan tropis dan biasa bersarang di atas kanopi pohon
yang tinggi besar. Cendrawasih betina biasanya bertelur dua butir, mengerami
dan membesarkan anaknya sendiri. Bulu burung betina dan anak-anaknya berwarna
pucat dan mereka berkumpul dalam suatu kawanan agar tidak diganggu musuh.
Burung ini merupakan ciri khas dari papua karena hidup di daerah pedalamam
papua. Dengan maraknya penangkapan, penebangan hutan, perkebunan sawit, dan
pencarian kayu gaharu hutan di pegunungan dan pedalaman Papua menyebabkan
perubahan lingkungan tempat hidup cendrawasih sehingga jumlahnya kian menurun
dari tahun ketahun, selain itu penurunan populasi Cendrawasih dikarenakan sifat
reproduksi hewan tersebut sangat lamban.
c. Komodo (Varanus komodoensis)
Komodo termasuk reptil yang
bentuknya menyerupai biawak. Penyebaran hewan ini tidak luas hanya terdapat di
Pulau Komodo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah komodo di alam bebas semakin
sedikit karena jumlah makanannya yang sedikit yaitu daging dan bangkai hewan
ternak,
d. Jalak Bali (Leucopsar
rothschildi)
Jalak bali termasuk burung yang memiliki
bulu yang indah, karena keindahannya burung ini banyak di tangkap oleh pemburu
liar untuk di jual atau di peliharan sendiri. Sehingga sekarang jumlah burung
ini di alam bebas semakin berkurang. Penurunan jumlah jalak bali disebabkan
karena habitat tempat burung ini berlindung dan berkembang biak mulai menyempit
seiring dengan semakin meningkatnya penebangan hutan.
No comments:
Post a Comment