Pertanyaan :
Apa yang saudara ketahui tentang makna Gramatikal dan Leksikal ? Jelaskan dan masing-masing berilah contoh dua kalimat !
Sebutkan dan jelaskan secara singkat cara menyusun kamus sederhana !
Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur yang saling mendukung dalam karya sastra !
Sebutkan jenis-jenis cerita yang cocok untuk anak SD, kemudian jelaskan dan masing-masing berilah dua contohnya !
Bacalah kutipan cerita yang berjudul “Angsa dan Kura-Kura” pada modul 6 kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
Dalam cerita tersebut, pengarang menggunakan tokoh berupa apa ?
Di mana latar tempatnya ?
Bagaimana pengarang menyusun alur cerita tersebut ?
Amanat apa yang saudara temukan dalam cerita tersebut ?
Jawaban :
Makna Gramatikal adalah makna yang muncul karena proses gramatikal, yaitu meliputi afiksasi/pengimbuhan, reduplikasi/pengulangan, dan komposisi/pemajemukan.
Contohnya : a. Pahlawan gugur sebagai bunga bangsa.
b. Pada saat menikah, gadis cantik itu masih bau kencur.
Makna Leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya atau sesuai dengan hasil pengamatan pancaindra kita.
Contahnya : a. Ibu membeli bunga mawar di pasar.
b. Jamu itu bau kencur.
Cara menyusun kamus sederhana adalah melalui beberapa tahap antara lain :
Tahap persiapan adalah tahap mengadakan segala sesuatu yang dapat memperlancar pelaksanaan penyusunan kamus, yaitu menyediakan alat tulis, menyediakan sumber data seperti buku-buku pelajaran, media massa cetak, maupun kamus sejenis, serta menyediakan bahan sumber rujukan (kamus dan ensiklopedi) baik dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah maupun bahasa asing untuk memperlancar dalam pemberian definisi.
Pengumpulan data secara bersistem dengan cara memindahkannya ke dalam kartu berukuran 15 cm x 10 cm. Data yang sudah terkumpul diatur menurut abjad per kelompok data. Dalam urutan abjad tersebut terdapat kelompok-kelompok kartu data mengenai satu entri yang telah dipilah-pilah.
Pengolahan data
1). Pemeriksaan ulang urutan abjad.
2). Penyeleksian data, maksudnya data yang telah disusun secara alfabetis menurut kelompok data dan kelompok makna dikaji dari segi mutu data, bentuk, makna dan frekuensi pemakaian.
3). Klasifikasi data, maksudnya label klasifikasi menurut kategori gramatikal, pembidangan kata, sumber pungutan kata, ragam bahasa, dan label klasifikasi lain yang diperlukan.
4). Pemberian definisi.
5). Penyuntingan hasil pemberian definisi.
Pengetikan kartu induk. Kartu induk yaitu kartu entri yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan kamus.
Penyusunan Kartotek. Kartotek yaitu kumpulan kartu-kartu induk kamus yang disusun secara alfabetis dengan urutan susunan entri yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan tujuan penyusunan kamus. Kartotek ini menjadi dasar pengetikan naskah kamus.
Pengetikan naskah.
Koreksi naskah.
Cetak coba.
Koreksi cetak coba.
Reproduksi kamus.
Unsur-unsur yang saling mendukung dalam karya sastra antara lain :
Struktur luar/ekstrinsik, adalah segala macam unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi isi karya sastra yang disajikan, misalnya faktor social politik, ekonomi, dan kepengarangan, serta tata nilai yang dianut suatu masyarakat.
Struktur dalam/intrinsik, adalah unsur-unsur yang membentuk karya sastra itu sendiri, seperti penokohan dan perwatakan, tema, alur, latar atau landas tumpu, gaya penceritaan, pusat pengisahan.
Jenis-jenis cerita yang cocok untuk anak SD dan 2 contohnya antara lain :
Cerita jenaka, yaitu cerita yang merupakan pengungkapan hal ihwal atau tingkah laku seorang tokoh yang lucu. Contohnya : cerita Pak Belalang dan cerita Pak Kodok.
Dongeng, adalah cerita yang didasari atas angan-angan atau khayalan. Contohnya : cerita Tongkat Ajaib dan cerita Cinderella.
Fabel, adalah cerita yang menampilkan hewan-hewan sebagai tokoh-tokohnya. Contohnya : cerita Kancil dan Kera serta cerita Kancil dan Buaya.
Legenda, adalah cerita yang berasal dari zaman dahulu. Contohnya : Cerita Sangkuriang dan cerita Malin Kundang.
Mite atau Mitos, merupakan cerita yang berkaitan dengan kepercayaan kuno, menyangkut kehidupan dewa-dewa atau kehidupan makhluk halus. Contohnya : cerita Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong.
Pada cerita yang berjudul “Angsa dan Kura-Kura” :
Tokohnya adalah Angsa dan Kura-kura (sebagai tokoh sentral) serta Anjing tua dan anjing kecil sebagai tokoh bawahan.
Latar tempatnya adalah telaga di kaki bukit.
Pengarang menyusun alur cerita menggunakan alur progresif, maksudnya pada awal cerita dijelaskan eksposisi, tempat tokoh-tokoh, latar dan konflik dasar, lalu konflik klimaks, dan diakhiri dengan kesimpulan.
Amanat yang saya temukan dalam cerita tersebut adalah nasihat yang baik hendaknya didengarkan dan dicamkan dengan baik pula.
Apa yang saudara ketahui tentang makna Gramatikal dan Leksikal ? Jelaskan dan masing-masing berilah contoh dua kalimat !
Sebutkan dan jelaskan secara singkat cara menyusun kamus sederhana !
Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur yang saling mendukung dalam karya sastra !
Sebutkan jenis-jenis cerita yang cocok untuk anak SD, kemudian jelaskan dan masing-masing berilah dua contohnya !
Bacalah kutipan cerita yang berjudul “Angsa dan Kura-Kura” pada modul 6 kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
Dalam cerita tersebut, pengarang menggunakan tokoh berupa apa ?
Di mana latar tempatnya ?
Bagaimana pengarang menyusun alur cerita tersebut ?
Amanat apa yang saudara temukan dalam cerita tersebut ?
Jawaban :
Makna Gramatikal adalah makna yang muncul karena proses gramatikal, yaitu meliputi afiksasi/pengimbuhan, reduplikasi/pengulangan, dan komposisi/pemajemukan.
Contohnya : a. Pahlawan gugur sebagai bunga bangsa.
b. Pada saat menikah, gadis cantik itu masih bau kencur.
Makna Leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya atau sesuai dengan hasil pengamatan pancaindra kita.
Contahnya : a. Ibu membeli bunga mawar di pasar.
b. Jamu itu bau kencur.
Cara menyusun kamus sederhana adalah melalui beberapa tahap antara lain :
Tahap persiapan adalah tahap mengadakan segala sesuatu yang dapat memperlancar pelaksanaan penyusunan kamus, yaitu menyediakan alat tulis, menyediakan sumber data seperti buku-buku pelajaran, media massa cetak, maupun kamus sejenis, serta menyediakan bahan sumber rujukan (kamus dan ensiklopedi) baik dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah maupun bahasa asing untuk memperlancar dalam pemberian definisi.
Pengumpulan data secara bersistem dengan cara memindahkannya ke dalam kartu berukuran 15 cm x 10 cm. Data yang sudah terkumpul diatur menurut abjad per kelompok data. Dalam urutan abjad tersebut terdapat kelompok-kelompok kartu data mengenai satu entri yang telah dipilah-pilah.
Pengolahan data
1). Pemeriksaan ulang urutan abjad.
2). Penyeleksian data, maksudnya data yang telah disusun secara alfabetis menurut kelompok data dan kelompok makna dikaji dari segi mutu data, bentuk, makna dan frekuensi pemakaian.
3). Klasifikasi data, maksudnya label klasifikasi menurut kategori gramatikal, pembidangan kata, sumber pungutan kata, ragam bahasa, dan label klasifikasi lain yang diperlukan.
4). Pemberian definisi.
5). Penyuntingan hasil pemberian definisi.
Pengetikan kartu induk. Kartu induk yaitu kartu entri yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan kamus.
Penyusunan Kartotek. Kartotek yaitu kumpulan kartu-kartu induk kamus yang disusun secara alfabetis dengan urutan susunan entri yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan tujuan penyusunan kamus. Kartotek ini menjadi dasar pengetikan naskah kamus.
Pengetikan naskah.
Koreksi naskah.
Cetak coba.
Koreksi cetak coba.
Reproduksi kamus.
Unsur-unsur yang saling mendukung dalam karya sastra antara lain :
Struktur luar/ekstrinsik, adalah segala macam unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi isi karya sastra yang disajikan, misalnya faktor social politik, ekonomi, dan kepengarangan, serta tata nilai yang dianut suatu masyarakat.
Struktur dalam/intrinsik, adalah unsur-unsur yang membentuk karya sastra itu sendiri, seperti penokohan dan perwatakan, tema, alur, latar atau landas tumpu, gaya penceritaan, pusat pengisahan.
Jenis-jenis cerita yang cocok untuk anak SD dan 2 contohnya antara lain :
Cerita jenaka, yaitu cerita yang merupakan pengungkapan hal ihwal atau tingkah laku seorang tokoh yang lucu. Contohnya : cerita Pak Belalang dan cerita Pak Kodok.
Dongeng, adalah cerita yang didasari atas angan-angan atau khayalan. Contohnya : cerita Tongkat Ajaib dan cerita Cinderella.
Fabel, adalah cerita yang menampilkan hewan-hewan sebagai tokoh-tokohnya. Contohnya : cerita Kancil dan Kera serta cerita Kancil dan Buaya.
Legenda, adalah cerita yang berasal dari zaman dahulu. Contohnya : Cerita Sangkuriang dan cerita Malin Kundang.
Mite atau Mitos, merupakan cerita yang berkaitan dengan kepercayaan kuno, menyangkut kehidupan dewa-dewa atau kehidupan makhluk halus. Contohnya : cerita Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong.
Pada cerita yang berjudul “Angsa dan Kura-Kura” :
Tokohnya adalah Angsa dan Kura-kura (sebagai tokoh sentral) serta Anjing tua dan anjing kecil sebagai tokoh bawahan.
Latar tempatnya adalah telaga di kaki bukit.
Pengarang menyusun alur cerita menggunakan alur progresif, maksudnya pada awal cerita dijelaskan eksposisi, tempat tokoh-tokoh, latar dan konflik dasar, lalu konflik klimaks, dan diakhiri dengan kesimpulan.
Amanat yang saya temukan dalam cerita tersebut adalah nasihat yang baik hendaknya didengarkan dan dicamkan dengan baik pula.
No comments:
Post a Comment