1.
Orang Utan
Orang utan adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan
berbulu kemerahan, kadang cokelat, yang hidup di Indonesia dan Malaysia .
Istilah orang utan diambil dari bahasa Indonesia dan atau bahasa
Melayu, yang berarti manusia (orang) hutan. Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan
besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk,
dan tidak mempunyai ekor.
Orang utan berukuran 1-1,4 m untuk jantan, yaitu kira-kira 2/3
kali ukuran seekor gorila. Tubuh orang utan diselimuti rambut merah kecoklatan.
Mereka mempunyai kepala yang besar
dengan posisi mulut yang tinggi.
Orang utan jantan memiliki pelipis yang gemuk. Mereka mempunyai indera
yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap,
dan peraba.
Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu
jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip
dengan manusia.
Orang utan termasuk hewan vertebrata, yang berarti bahwa mereka memiliki
tulang belakang. Orang utan juga termasuk hewan mamalia dan primata.
Orang utan saat ini merupakan binatang langka, karena manusia terus-menerus
merusak habitat mereka dan seringkali pula menjual bayi-bayi mereka secara
ilegal untuk dijadikan hewan peliharaan. Diperkirakan populasi orang utan di
seluruh dunia baru-baru ini hanya berjumlah 100.000 ekor. Saat ini telah
dikembangkan suaka margasatwa untuk melestarikan populasi mereka di Indonesia
dan Malaysia.
2. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera merupakan satwa yang terancam punah, hanya dapat
ditemukan di pulau Sumatera dan diperkirakan populasinya tinggal 450-500 ekor.
Dalam upaya penyelamat-an harimau Sumatera Taman Safari Indonesia ditunjuk oleh
20 kebun binatang di dunia sebagai Pusat Penangkaran Harimau Sumatera.
3.
Buaya Sinyulong
Buaya Sinyulong semakin langka
akibat kebakaran dan pembukaan lahan di habitatnya yang berupa hutan rawa. Hewan
ini terdapat di Pulau Sumatra.
4.
Macan Tutul Jawa
Macan tutul Jawa,
terancam punah karena pembukaan hutan untuk pembangunan yang pesat. Hewan ini terdapat
di Pulau Jawa.
5.
Bekatan Kahau dan
Jelutung
Bekatan kahau dan jelutung terancam punah karena pembukaan hutan
untuk lahan perkebunan sering dilakukan dengan membakar hutan. Hewan ini
terdapat di Pulau Kalimantan.
6.
Anoa, Burung Rangkong, Krabuku
kecil, dan Maleo Senkawor
Hewan-hewan ini terancam punah, antara lain karena perburuan liar
juga karena pengrusakan hutan. Hewan-hewan ini terdapat di Pulau Sulawesi.
7.
Terumbu karang
Terumbu karang banyak
mengandung ikan dan hewan laut lainnya yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penangkapan ikan dengan menggunakan
zat kimia dan bom menyebabkan rusaknya
terumbu karang. Terumbu karang
ini banyak terdapat di Nusa Tenggara dan Maluku.
8.
Kasturi Kepala Hitam
Kasturi kepala hitam, semakin menyusut akibat penangkapan dan perdagangan
liar. Hewan ini terdapat di Papua.
9. Rusa
Rusa
memiliki dua tanduk pada kepalanya. Rusa jantan biasanya mempunyai tanduk yang bercabang.
Setiap tanduk tersebut dapat bercabang dua atau tiga. Tinggi tanduk rusa dapat
mencapai satu meter. Karena bercabang, tanduk rusa menjadi tampak indah. Tanduk
rusa diburu manusia untuk dijadikan hiasan. Tanduk rusa juga dimanfaatkan untuk
membuat kancing baju dan gagang pisau. Selain tanduk, masih ada bagian tubuh
rusa yang diambil. Minyak rusa dihasilkan dari kelenjar perut rusa. Minyak ini
digunakan untuk pembuatan obat dan parfum. Kulit rusa digunakan untuk membuat
sepatu atau sarung tangan.
10. Burung
Merak
Bagian
ekor burung merak ditutupi oleh bulu. Jika dibuka, bulu penutup ekor akan
mengembang. Bentuknya seperti kipas. Pada bulu tersebut terdapat corak
berbentuk mata. Bulu merak yang mengembang ini tampak sangat indah. Karenanya, manusia
memburunya untuk hiasan. Biasanya, kipas dari bulu merak dipasang di dinding
rumah.
11. Duyung
Duyung
merupakan hewan menyusui yang hidup di laut. Duyung bukan ikan, namun sering disebut
ikan duyung. Manusia memburu duyung untuk diambil dagingnya. Menurut mereka,
daging duyung memiliki rasa yang lezat. Selain daging, taring dan minyak duyung
juga dicari. Minyak duyung diyakini dapat mengobati TBC dan nyeri sendi. Adapun
taring duyung digunakan untuk membuat pipa rokok.
12. Hiu
Hiu diburu untuk diambil daging, sirip, dan tulangnya. Sirip dan
daging hiu dijadikan makanan yang lezat. Tulang rawan hiu dapat menyembuhkan
penyakit tulang dan persendian. Selain itu, hati hiu juga diburu. Minyak dari
hati hiu mengandung vitamin A. Minyak hati hiu diyakini dapat mencegah kanker.
Minyak ini juga dimanfaatkan untuk pembuatan kosmetik, Isi perut ikan hiu
dimanfaatkan untuk pembuatan kecap.
No comments:
Post a Comment