Sunday, March 4, 2012

Perkembangan Wilayah Indonesia


Pada awal proklamasi kemerdekaan, yaitu tahun 1945 jumlah provinsi di Indonesia ada delapan, yaitu Provinsi Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Borneo (Kalimantan), Sulawesi, Sunda Kecil (Nusa Tenggara), dan Maluku. Hingga tahun 2007 ada 33 provinsi di Indonesia.

Timor Timur berintegrasi atau bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Juli 1976. Akan tetapi, pada tanggal 19 Oktober 1999 melepaskan diri dari Indonesia.

Pemekaran wilayah adalah pemisahan suatu wilayah dari wilayah lain sehingga menjadi wilayah baru.

Provinsi Baru di Indonesia Sejak Tahun 1999 hingga sekarang
No
Propinsi
Ibu kota
Dimekarkan dari propinsi
Tanggal
Propinsi ke-
1
Maluku Utara
Sofifi-Ternate
Maluku
4 Oktober 1999
27
2
Banten
Serang
Jawa Barat
17 Oktober 1999
28
3
Kepulauan Bangka Belitung

Pangkal Pinang
Riau
4 Desember 2000
29
4
Gorontalo
Gorontalo
Sulawesi Utara
22 Desember 2000
30
5
Papua Barat
Manokwari
Papua
21 November 2001
31
6
Kepulauan Riau
Tanjung Pinang
Riau
25 Oktober 2002
32
7
Sulawesi Barat
Mamuju
Sulawesi Selatan
25 Oktober 2002
33

Deklarasi Djoeanda diumumkan pada tanggal 13 Desember 1957 yang isinya bahwa lebar laut Indonesia adalah 12 mil..

Zona laut teritorial adalah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke laut lepas. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau.
Landas kontinen adalah dasar laut yang merupakan lanjutan dari sebuah benua. Landas kontinen memiliki kedalaman kurang dari 150 meter. Landas kontinen diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar.
Pembagian wilayah laut


Sumber daya alam yang ada di laut sebagai berikut:
2.    Kerang mutiara memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi.
3.    Rumput laut dibudidayakan di daerah pesisir. Budi daya ini dapat meningkatkan pendapatan penduduk.
4.    Air laut merupakan bahan dasar pembuatan garam mineral.
5.    Berbagai bahan tambang terdapat di laut, di antaranya minyak bumi.

Faktor-faktor yang dapat mengakibatkan kerusakan di laut sebagai berikut:
1.    Membuang sampah di laut.
2.    Pembuangan limbah industri yang mengandung bahan kimia dapat mencemari laut sehingga biota laut banyak yang mati.
3.    Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan menyebabkan kerusakan terumbu karang.
4.    Penggunaan jaring pukat harimau dan jaring trawl menyebabkan ikan-ikan kecil tertangkap sehingga populasi ikan semakin berkurang.
5.    Tumpukan minyak mentah di laut menyebabkan kematian berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya.

Beberapa upaya yang dilakukan untuk melestarikan sumber daya laut sebagai berikut:
a.  Tidak membuang sampah ke laut.
b.  Tidak membuang limbah industri di laut.
c.  Melarang penggunaan pukat harimau.
d.  Melarang penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan.
e.  Melindungi terumbu karang sebagai tempat perkembangbiakan ikan.
f.   Menanam hutan bakau.
g.  Memberi sanksi yang berat terhadap orang-orang yang menangkap satwa laut yang dilindungi.


No comments:

Post a Comment