Friday, February 19, 2016

PKn modul 4 KB 3

KEGIATAN BELAJAR 3
    Globalisasi membawa angin perubahan terhadap kehidupan negara dan bangsa. Hubungan umat manusia antar negara sangat intens seakan-akan menggilas negara bangsa (nation state) dan membangun citra global. Sebagai bangsa Indonesia, dengan berbijak pada budaya pancasila, kita harus siap menghadapi kekuatan global tersebut, agar tetap eksis sebagai suatu bangsa dalam pergaulan dunia.
Untuk itu, kita mengetahui kekuatan dan kelemahan yang kita miliki dalam segenap aspek  kehidupan (Astagatra). Kekuatan yang kita miliki dalam astagatra (geografi, sumber kekayaan alam, demografi, ideologi,politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam)hendaknya dapat dipertahankan, ditingkatkan dan dikembangkan, sedangkan kelemahan-kelemahan yang ada hendaknya dapat diatasi dan diubah menjadi kekuatan untuk meningkatkan tannas didalam menghadapi era globalisasi. Kunci dalam meningkatkan tannas Indonesia adalah peniangkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang menuju kepenguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dilandasi oleh iman dan taqwa (imtaq). Hal ini sejalan dengan hakekat pembangunan nasional, yaitu pembangunan manusia dari masyarakat Indonesia seutuhnya. Dalam pembangunan nasional yang kita lakukan untuk meningkatkan tannas dilandasi oleh wasantara. Penerapan pendekatan tannas dalam pembangunan nasional, berarti kita melihat kekuatan dan kelemahan bangsa Indonesia dengan seluruh aspek kehidupan (astagatra) secara komprehensif integral, membangun secara berinergi aspek kehidupan bangsa tersebut. Wasantara merupakan landasan atau kerangka dan visi yang mengikat bangsa Indonesia dalam membangun nasional sehingga hasil pembangunan yang kita capai atau tingkat tannas yang dihasilkan tetap dalam kerangka atau ikatan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan bangsa Indonesia dan dapat memberikan jaminan terhadap identitas dan integritas bangsa Indonesia dan negara kesatuan repoblik Indonesia serta tercapainya tujuan dan cita-cita nasional.
Oleh karena itu, dalam pembangunan nasional untuk mencapai tingkat tannas yang kita harapkan dalam mengarungi bahtera globalisasi ini diperlukan pengaturan-pengaturan dalam aspek Trigatra dan pancagatra.
Dalam aspek trigatra diperlukan pengaturan ruang wilayah nasional yang serasi antara kepentingan kesejahteraan dan kepentingan keamanan, pembinaan kependudukan, pengelolaan sumber kekayaan alam dengan memperhatikan asas manfaat, daya saing dan kelestarian. Dalam aspek pancagatra diperlukan pemahaman penghayatan dan pengamalan pancasila di dalam kehidupan kita berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Penghayatan budaya politik manusia, mewujudkan perekonomian yang efesien, pemerataan dan pertumbuhan yang tinggi untuk mencapai kesejahteraan yang meningkat bagi seluruh rakyat, memantapkan identitas nasional Bhineka Tunggal Ika, dan memantabkan kesadaran bela negara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selanjutnya, di dalam gerak pembangunan yang kita lakukan perlu diperhatikan keterpaduan yang sejalan dengan konsepsi tannas, yaitu keterpaduan antara pemerintah dengan daerah dan keterpaduan antara sektor-sektor pembangunan dan di dalam sektor pembangunan. Dengan konsep keterpaduan ini (pendekatan tannas) akan kita peroleh nilai tambah yang tinggi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan keamanan rakyat (tannas yang semakin meningkat) sehingga kita tetap bertahan hidup, betapapun besarnya badai kehidupan yang datang menghantam di era kesejagatan ini. Badai kehidupan tersebut pasti dapat kita atasi dan pasti berlalu.

No comments:

Post a Comment