Sunday, May 18, 2014

PENDIDIKAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN MODUL 8


MODUL 8
Muatan Life Skills dalam Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
KEGIATAN BELAJAR 1
Konsep Dasar Life Skills

            Life skills bukan materi ajar secara terpisah, tetapi setiap pendidik berusaha untuk mengintegrasikan life skills dalam mata pelajaran yang dibinanya sesuai dengan kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik sehingga peserta didik dapat menerapkan dalam kehidupanya.

KONSEP LIFE SKILLS
            Konsep dasar life skills diawali dengan kondisi-kondisi bangsa Indonesia terutama di dunia pendidikan, yang memunculkan kebijakan pendidikan life skills. Life skills dalam dunia pendidikan diperlukan karena beberapa kondisi sebagai berikut:
1.        Dunia pendidikan dituntut untuk mempertahankan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai.
2.        Dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapakan sumber daya manusia yang kompeten, mampu bersaing dalam pasar global.
3.        Dunia pendidikan dituntut untuk mengubah paradigma dengan pendidikan yang demokratis, mendorong partisipasi masyarakat dan mengharagi keragaman kebutuhan dan kondisi daerah.
4.        Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan rendah dan menurunya tingkat kesejahteraan rakyat dan munculnya berbagai masalah sosial yang mendasar.
5.        Kualitas sumber daya manusia Indonesia masih rendah. Pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memenuhi hak-hak dasar warga negara.
6.        Kualitas manusia dipengaruhi juga oleh kemampuan dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup. Permasalahan pokok yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah tidak menyatunya kegiatan perlindungan fungsi lingkungan hidup dengan kegaitan pemanfaatan sumber daya alam sehingga sering menimbulkan konflih kepentingan antara ekonomi sumber daya alam (pertambangan dan kehutanan) dengan lingkungan.
Pengertian life skills yang sederhana dan sering dijadikan acuan adalah life skills merupakan interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan yang sangat penting dimiliki oleh seseorang sehingga ia dapat hidup mandiri (Broling, 1989).
Kecakapan hidup menurut Broling dipilah menjadi:
1.        Kecakapan personal (personal skills), mencakup kecakapan mengenal diri (self awarenes) dan kecakapan berpikir rasional (thinking skills);
2.        Kecakapan sosial (social skills), komunikasi dengan empati (communication skills) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skills);
3.        Kecakapan akademik (academic skills), mencakup pengembangan dari kecakapan berpikir rasional;
4.        Kecakapan vokasional (vocational skills), mencakup kecakapan pada bidang tertentu dalam masyarakat.
Kecakapan personal dan kecakapan sosial di masukkan kedalam kelompok kecakapan hidup yang bersifat umum atau kecakapan hidup general (general life skills/GLS). Kecakapan hidup general dibutuhkan oleh setiap orang. Kecakapan akademik dan kecakapan vokasional di masukkan kedalam kelompok kecakapan hidup spesifik (specific life skills/SLS). Kecakapan hidup spesifik ini dibutuhkan seseorang untuk menghadapi permasalahan di bidang tertentu.
Perlu disadari bahwa dalam kehidupan, antara kecakapan hidup yang umum dan kecakapan hidup yang spesifik tidak berfungsi secara terpisah-pisah atau tidak terpisah secara eksklusif. Hal yang terjadi adalah peleburan dari kecakapan-kecakapan tersebut sehingga menyatu menjadi sebuah tindakan individu yang melibatkan aspek fisik, mental, emosional, dan intelektual.
Model pembelajaran terpadu (intergrated leraning) dan pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) merupakan metode pembelajaran yang mengarah kepada pengembangan kecakapan hidup. Model realistik (realistic education) yang kini sedang berkembang , juga merupakan upaya mengatur agar pendidikan sesuai dengan kebutuhan nyata peserta didik sehingga hasilnya dapat diterapkan. Mengenai evaluasi belajar pembelajaran yang berorientasi pada pembekalan kecakapan hidup dengan pembelajaran kontekstual memerlukan model evaluasi otentik, yakni evaluasi dalam bentuk perilaku peserta didik dalam menerapkan apa yang dipelajarinya dalam kehidupan nyata. Paling tidak dalam bentuk pemberian tugaas proyek/kegiatan untuk memecahkan masalah yang memang terjadi di masyarakat.

No comments:

Post a Comment