MODUL 8
Muatan Life Skills dalam
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
KEGIATAN BELAJAR 1
Konsep Dasar Life Skills
Life skills bukan materi ajar secara
terpisah, tetapi setiap pendidik berusaha untuk mengintegrasikan life skills
dalam mata pelajaran yang dibinanya sesuai dengan kemampuan yang harus dimiliki
oleh peserta didik sehingga peserta didik dapat menerapkan dalam kehidupanya.
KONSEP LIFE SKILLS
Konsep dasar life skills diawali
dengan kondisi-kondisi bangsa Indonesia terutama di dunia pendidikan, yang
memunculkan kebijakan pendidikan life skills. Life skills dalam dunia
pendidikan diperlukan karena beberapa kondisi sebagai berikut:
1.
Dunia pendidikan dituntut untuk
mempertahankan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai.
2.
Dunia pendidikan dituntut untuk
mempersiapakan sumber daya manusia yang kompeten, mampu bersaing dalam pasar
global.
3.
Dunia pendidikan dituntut untuk mengubah
paradigma dengan pendidikan yang demokratis, mendorong partisipasi masyarakat
dan mengharagi keragaman kebutuhan dan kondisi daerah.
4.
Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi
mengakibatkan rendah dan menurunya tingkat kesejahteraan rakyat dan munculnya
berbagai masalah sosial yang mendasar.
5.
Kualitas sumber daya manusia Indonesia
masih rendah. Pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memenuhi hak-hak
dasar warga negara.
6.
Kualitas manusia dipengaruhi juga oleh
kemampuan dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup. Permasalahan
pokok yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
adalah tidak menyatunya kegiatan perlindungan fungsi lingkungan hidup dengan
kegaitan pemanfaatan sumber daya alam sehingga sering menimbulkan konflih
kepentingan antara ekonomi sumber daya alam (pertambangan dan kehutanan) dengan
lingkungan.
Pengertian life
skills yang sederhana dan sering dijadikan acuan adalah life skills merupakan
interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan yang sangat penting dimiliki oleh
seseorang sehingga ia dapat hidup mandiri (Broling, 1989).
Kecakapan hidup
menurut Broling dipilah menjadi:
1.
Kecakapan personal (personal skills),
mencakup kecakapan mengenal diri (self awarenes) dan kecakapan berpikir rasional
(thinking skills);
2.
Kecakapan sosial (social skills),
komunikasi dengan empati (communication skills) dan kecakapan bekerjasama
(collaboration skills);
3.
Kecakapan akademik (academic skills),
mencakup pengembangan dari kecakapan berpikir rasional;
4.
Kecakapan vokasional (vocational
skills), mencakup kecakapan pada bidang tertentu dalam masyarakat.
Kecakapan
personal dan kecakapan sosial di masukkan kedalam kelompok kecakapan hidup yang
bersifat umum atau kecakapan hidup general (general life skills/GLS). Kecakapan
hidup general dibutuhkan oleh setiap orang. Kecakapan akademik dan kecakapan
vokasional di masukkan kedalam kelompok kecakapan hidup spesifik (specific life
skills/SLS). Kecakapan hidup spesifik ini dibutuhkan seseorang untuk menghadapi
permasalahan di bidang tertentu.
Perlu disadari
bahwa dalam kehidupan, antara kecakapan hidup yang umum dan kecakapan hidup
yang spesifik tidak berfungsi secara terpisah-pisah atau tidak terpisah secara
eksklusif. Hal yang terjadi adalah peleburan dari kecakapan-kecakapan tersebut
sehingga menyatu menjadi sebuah tindakan individu yang melibatkan aspek fisik,
mental, emosional, dan intelektual.
Model
pembelajaran terpadu (intergrated leraning) dan pembelajaran kontekstual
(contextual teaching and learning) merupakan metode pembelajaran yang mengarah
kepada pengembangan kecakapan hidup. Model realistik (realistic education) yang
kini sedang berkembang , juga merupakan upaya mengatur agar pendidikan sesuai
dengan kebutuhan nyata peserta didik sehingga hasilnya dapat diterapkan.
Mengenai evaluasi belajar pembelajaran yang berorientasi pada pembekalan
kecakapan hidup dengan pembelajaran kontekstual memerlukan model evaluasi
otentik, yakni evaluasi dalam bentuk perilaku peserta didik dalam menerapkan
apa yang dipelajarinya dalam kehidupan nyata. Paling tidak dalam bentuk
pemberian tugaas proyek/kegiatan untuk memecahkan masalah yang memang terjadi
di masyarakat.
No comments:
Post a Comment