Wednesday, April 4, 2012

Pelapukan pada Benda (Perubahan pada Benda)


Proses pelapukan dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika adalah pelapukan yang disebabkan adanya perubahan suhu (baik siang dan malam, terpaan angin dan hujan (erosi), dank arena tarikan gaya gravitasi bumi..
Pada siang hari yang panas, batuan memuai. Adapun pada malam hari yang dingin, batuan mengerut. Pemuaian dan pengerutan mengakibatkan batuan menjadi retak dan menjadi lapuk.

2.  Pelapukan Biologi
Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup.
Misalnya akar-akar tumbuhan yang masuk ke dalam batuan. Akar-akar tumbuhan mengakibatkan batuan menjadi hancur dan terbentuklah tanah. Selain akar-akar tanaman, ganggang dan lumut juga dapat menyebabkan terjadinya pelapukan biologi.

3.  Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia adalah pelapukan karena oksigen dan uap air bergabung dengan berbagai zat.
Misalnya perkaratan pada besi, hujan asam (air hujan mengandung CO2 dan karena gas-gas buangan industry yang bereaksi dengan uap air dan gas-gas lain di udara.

Benda yang umumnya mengalami pelapukan adalah kayu. Namun, batuan yang keras pun dapat mengalami pelapukan. Pelapukan disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti udara yang lembap dan kandungan air yang banyak merupakan pelapukan fisika. Kehadiran makhluk hidup yang lain, seperti rayap dapat mempercepat pelapukan, yaitu disebut pelapukan biologi. Rayap memakan kayu dengan cara melubangi kayu. Kayu yang berlubang-lubang menyebabkan air dapat masuk sehingga mempercepat pelapukan.Kayu yang melapuk dapat juga disebabkan oleh jamur dan lumut yang tumbuh di atasnya. Pelapukan pada kayu dapat dicegah dengan cara melapisi kayu dengan cat dan pernis. Dengan cara tersebut dapat menutupi celah-celah yang terdapat dalam kayu. Beberapa pengusaha kayu merendam kayu dalam lumpur agar menutup pori-pori dalam kayu

No comments:

Post a Comment