Ada rumor yang menyatakan keretakan hubungan Valentino Rossi dengan Ducati. Akibatnya memunculkan spekulasi bahwa "The Doctor" akan segera hengkang dari Ducati pada akhir musim 2012. Akan tetapi, muncul pertanyaan baru, di manakah juara dunia tujuh kali MotoGP ini akan berlabuh?
Beredar kabar bahwa pebalap Italia ini akan kembali ke bekas timnya, yaitu Yamaha atau Honda. Namun, hal itu tampaknya tak mungkin terwujud karena kedua tim tersebut secara terang-terangan tak mau membuka lagi pintu bagi pebalap berusia 32 tahun ini.
Honda melakukan penolakan setelah Yamaha. Honda memberikan pernyataan bahwa tertutup kemungkinan bagi mereka untuk menerima juara dunia sembilan kali grand prix tersebut dalam menjalani musim 2013. Dengan kompetitifnya Casey Stoner dan Dani Pedrosa di tim Repsol Honda (HRC), serta adanya calon bintang masa depan mereka yang kini masih berkompetisi di Moto2, Marc Marquez, maka HRC merasa kaya pebalap berbakat.
Lain halnya dengan Yamaha yang mempunyai keinginan kuat untuk mempertahankan Jorge Lorenzo, juara dunia 2010. Kontrak pebalap asal Spanyol, yang memenangi seri pembuka di Qatar pada 8 April lalu, itu dipastikan akan diperpanjang sehingga Rossi tak punya tempat di Yamaha.
Sebenarnya, Lorenzo dan Rossi sudah pernah bekerja sama antara tahun 2008 dan 2010. Tetapi, hubungan mereka tak harmonis sehingga garasi keduanya dibatasi sebuah tembok. Inilah yang membuat Yamaha pasti tak mau hal ini terjadi lagi, apalagi setelah sang pebalap menolak perpanjangan kontrak lantaran waktu itu tetap ingin sebagai yang nomor satu.
Baru-baru ini, bos HRC, Livio Suppo, mengatakan kepada MCN, "Sulit untuk melihat situasi di mana Valentino akan kembali. Di tim pabrik, kami sudah memiliki dua pebalap yang sangat cepat dan kuat. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Valentino, saya tidak melihat ada alasan bagi kami untuk harus mengganti salah satu dari mereka dengan dia."
Dalam wawancara dengan MCN pada akhir 2011, bos Yamaha, Lin Jarvis, pernah mengatakan, "Saya pikir itu bukan pilihan, untuk mempertimbangkan memiliki Valentino dan Jorge secara bersamaan untuk masa depan tim Yamaha."
Nah, dengan situasi tersebut, Rossi hampir pasti tidak bisa bergabung dengan tim pabrik. Dia hanya memiliki prospek untuk melakukan negosiasi dengan tim satelit seperti Tech 3 Yamaha, Gresini Honda, atau LCR Honda.
Jika demikian (mau ke tim satelit), maka Rossi harus siap-siap kerja keras. Dengan upahnya yang tinggi dan sudah pasti melebihi seluruh anggaran biaya untuk dua pebalap tim independen seperti Tech 3, maka Rossi harus datang membawa banyak uang sehingga bisa memperoleh mesin spesifikasi pabrik, jika sebuah pabrik mau mendukungnya.
Akan tetapi, hal itu (biaya) tampaknya bisa diatasi karena ada kabar bahwa Coca Cola siap menyokongnya. Hanya, timbul masalah baru lagi, yaitu bagaimana dengan nasib para krunya yang dipimpin Jeremy Burgess, yang sudah pasti tetap mengikutinya. Terlebih lagi, Tech 3, Gresini, dan LCR sudah mempunyai kru lama yang enggan untuk didepak.
Hal lainnya adalah keinginan Dorna untuk membatasi maksimum empat entri bagi tim pabrik, mulai musim 2013. Persoalan kian rumit karena Tech 3 sudah memiliki sebuah kontrak dengan Yamaha untuk menyewa dua mesin YZR-M1 pada musim depan.
Masa depan Rossi menjadi perbincangan setelah dia mengawali musim 2012 ini dengan sangat buruk. Pada seri pembuka di Sirkuit Losail, Qatar, Rossi hanya mampu finis di urutan ke-10. Ini membuat dia kecewa dengan kinerja GP12.
Padahal, motor baru itu sudah mendapat modifikasi besar-besaran untuk mengatasi persoalan understeer dan front-end, yang merupakan momok selama musim 2011. Nyatanya, tak ada perubahan signifikan karena masalah understeer dan pengantaran tenaga yang agresif di ban belakang sangat mengganggu. Ini membuat Rossi tidak senang.
Ketidakpuasannya dengan Ducati, yang sangat tidak kompetitif di Doha, membuat Rossi melontarkan kritikan pedas. Muncullah rumor tentang masa depannya bahwa dia akan hengkang, meskipun dalam wawancara dengan TV Italia pada pekan lalu, Rossi sudah bersumpah untuk menghormati kontraknya yang berdurasi dua tahun dengan tim yang bermarkas di Bologna itu.
No comments:
Post a Comment