A. Kondisi yang Memengaruhi
Perubahan Ekosistem
Sejalan dengan perubahan waktu,
lingkungan selalu mengalami perubahan. Lingkungan merupakan segala sesuatu yang
berada di luar individu. Jika kita berada di sekolah, maka lingkungan kita
adalah segala sesuatu yang berada di sekolah. Makhluk hidup selalu berinteraksi
dengan lingkungan. Interaksi antara makhluk hidup dan tak hidup dalam suatu
tempat tertentu disebut ekosistem.
Jika suatu lingkungan mengalami perubahan maka ekosistem yang terdapat di situ
akan mengalami perubahan juga. Perubahan lingkungan dapat terjadi secara
alamiah dan perubahan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia.
1. Perubahan Ekosistem secara
Alamiah
a. Akhir-akhir
ini sering terjadi bencana alam berupa gunung meletus atau gempa bumi.
Peristiwa-peristiwa tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem.
Misalnya, di hutan sekitar Gunung Merapi di Jawa Tengah banyak hewan, tumbuhan,
dan makhluk hidup lainnya yang hidup di sana. Jika terjadi gunung meletus di
Gunung Merapi maka makhluk hidup di sana akan banyak yang mati. Begitu pula
dengan bencana alam gempa yang terjadi di Indonesia. Dengan peristiwa alam yang
terjadi, ekosistem akan berubah secara drastis. Dalam sebuah ekosistem, jika
salah satu makhluk hidup berkurang makan akan mempengaruhi keadaan makhluk
hidup yang lainnya.
b. Peristiwa
alam lain yang juga dapat merusak kesimbangan ekosistem adalah kebakaran hutan.
Baik disengaja maupun tidak sengaja kebakaran hutan mengakibatkan kerusakan
ekosistem yang ada di dalamnya. Bahkan dapat memusnahkan makhluk hidup yang ada
di dalamnya.
2. Perubahan Ekosistem Akibat
Perbuatan Manusia
Manusia selalu berusaha untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya,
manusia memanfaatkan alam dan lingkungannya. Namun pemanfaatannya secara
berlebihan tanpa memikirkan akibatnya. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan
perubahan ekosistem bahkan kerusakan ekosistem antara lain:
a. Penebangan
hutan secara liar.
b. Perburuan
hewan liar.
c. Membuang
limbah di sungai.
d. Kemacetan
lalu lintas yang menyebabkan polusi udara.
e. Penggunaan
pestisida yang berlebihan.
3. Pengaruh Penggunaan Bahan Kimia
terhadap Lingkungan
Kerusakan lingkungan yang terjadi
akhir-akhir ini sudah tergolong sangat parah. Pencemaran lingkungan sudah
terjadi di hampir wilayah. Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki
tingkat kerusakan lingkungan yang tinggi. Selain akibat dari peristiwa alam dan
ulah manusia yang sengaja merusak lingkungan untuk kepentingan pribadi,
penggunaan bahan kimia di lingkungan sekitar kita, tanpa kita sadari dapat
merusak lingkungan dan ekosistemnya. Misalnya, penggunaan pupuk buatan yang
tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya. Petani biasanya menggunakan pupuk
untuk menyuburkan tanaman. Karena keinginan untuk menghasilkan produksi
pertanian yang tinggi maka petani tidak jarang menggunakan pupuk secara
berlebihan. Walaupun diberikan dalam jumlah banyak, namun tanaman pertanian
memiliki kemampuan sendiri dalam menyerap pupuk. Akibatnya kelebihan pupuk
tersebut akan mengendap di dalam tanah. Jika terjadi hujan, maka pupuk yang
tidak digunakan itu akan ikut dalam aliran air. Misalnya, aliran air itu
bermuara di sungai atau danau. Pada mulanya pupuk yang berada di dalam danau
ini akan menyuburkan tanaman air. Namun, jika jumlahnya sangat banyak
pertumbuhan tanaman air tersebut menjadi tidak terkendali. Dengan pertumbuhan
yang tidak terkendali dari tanaman air akan menutup perairan sehingga
merintangi atau mengganggu transportasi air, mempercepat pendangkalan perairan,
menyumbat saluran irigasi serta instalasi pembangkit listrik tenaga air.
Upaya untuk menjaga keseimbangan
ekosistem dan keseimbangan alam antara lain:
a. Melakukan
tebang pilih, maksudnya apabila akan menebang pohon memilih yang sudah tua.
b. Apabila
menebang satu pohon maka akan mengganti dengan menanam 10 pohon.
c. Menggunakan
pupuk alami dan mengurangi penggunaan pupuk buatan.
d. Tidak
membuang limbah di sungai.
e. Memilah-milah
sampah organic dengan yang unorganik. Sampah organic diolah menjadi pupuk alami
buatan (pupuk kompos), yang unorganik didaur ulang.
No comments:
Post a Comment