Kategori

Monday, April 18, 2016

Pembelajaran PKn di SD


Pertanyaan:
1.       Jelaskan hakekat, fungsi, dan tujuan PKn di SD!
2.       Jelaskan dengan contoh perilaku berfikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan di lingkungan sekitar!
3.       Jelaskan keterkaitan PKn dengan IPS!
4.       Jelaskan apa yang dimaksud dengan PKn sebagai mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional!
5.       Jelaskan tentang ciri-ciri pembelajaran terpadu dan kelebihan-kelebihannya!

Jawaban:
1.       Hakekat PKn di SD adalah memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945.
Fungsi PKn di SD adalah sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab.
Tujuan PKn di SD adalah:
a.       Memberikan pengertian, pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila yang benar dan sah.
b.      Meletakkan dan membentuk pola piker yang sesuai dengan Pancasila dan ciri khas serta watak ke-Indonesiaan.
c.       Menanamkan nilai-nilai moral Pancasila ke dalam diri anak didik.
d.      Menggugahkesadaran anak didik sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia untuk selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai moral Pancasila tanpa menutup kemungkinan bagi diakomodasikannya nilai-nilai laindari luar yang sesuai dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral Pancasila terutama dalam menghadapi arus globalisasi dan dalam rangka kompetisi dalam pasar bebas dunia.
e.      Memberikan motivasi agar dalam setiap langkah laku lampahnya bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai, moral dan norma Pancasila.
f.        Mempersiapkan anak didik utuk menjadi warga negara dan warga masyarakat Indonesia yang baik dan bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan negaranya.
Serta untuk mengembangkan kemampuan:
a.       Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
b.      Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi.
c.       Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
d.      Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

2.       Contoh perilaku berfikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan di lingkungan sekitar:
a.       Contoh perilaku berfikir kritis : menanggapi isu tentang korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara, bagaimana moral pejabat yang telah dipercaya oleh rakyat justru mengkianati dengan mengambil uang rakyat untuk kepentingan pribadi.
b.      Contoh perilaku berfikir rasional : menanggapi isu tentang korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara, yaitu sudah menjadi kodrat bahwa manusia itu selalu kurang sehingga meskipun sudah menjadi pejabat yang telah bergelimpang harta masih merasa kurang dan kurang terus sehingga tak peduli meskipun harus mendapatkan dengan mengambil harta yang bukan haknya (harta rakyat).
c.       Contoh perilaku berfikir kreatif : menanggapi isu tentang korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara, sebagai warga negara yang baik  kita harus mendidik generasi muda agar mempunyai moral yang baik sehingga mengerti akan hak dan kewajiban. Harapannya generasi baru tersebut lebih peduli dengan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi (apabila jadi pejabat tidak melakukan korupsi). 

3.       Keterkaitan PKn dengan IPS sangat kuat. Hal ini dikarenakan sebelum menjadi Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama Bidang Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (sebagai upaya mewujudkan pesan UU sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 khususnya Pasal 39 Ayat (2) dan (3)), Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari Bidang Studi IPS. Bidang Studi IPS mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah, Pancasila serta UUD 1945 yang menyangkut warga negara serta pemerintahan. Kemudian terjadi pemisahan menjadi Bidang Studi IPS yang mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah, dan Bidang Studi Pendidikan Moral Pancasila yang mencakup Pancasila serta UUD 1945 yang menyangkut warga negara serta pemerintahan. Dimana Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan terdapat pada kurikulum 1968, kemudian pada kurikulum Tahun 1975, 1984, dan 1994 tidak ada, baru muncul kembali pada kurikulum tahun 2006.

4.       Yang dimaksud dengan PKn sebagai mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional adalah karena PKn merupakan pendidikan nilai demokrasi, pendidikan moral, pendidikan sosial, dan masalah pendidikan politik. Sifat multidimensionalitasnya antara lain terletak pada:
a.       Pandangannya yang pluralistik-uniter (bermacam-macam, tetapi menyatu dalam pengertian Bhinneka Tunggal Ika).
b.      Sikapnya dalam menempatkan individu, negara, dan masyarakat global secara harmonis.
c.       Tujuannya yang diarahkan pada semua dimensi kecerdasan (spiritual, rasional, emosional, dan sosial).
d.      Konteks (setting) yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka, fleksibel atau luwes, dan bervariasi merujuk kepada dimensi tujuannya.



5.       Ciri-ciri pembelajaran terpadu antara lain:
a)      Berpusat pada anak (child centered).
b)      Memberi pengalaman langsung kepada anak.
c)       Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
d)      Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
e)      Bersifat luwes.
f)       Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak.
kelebihan-kelebihan pembelajaran terpadu:
a)      Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.
b)      Kegiatan yang dipilih dengan dan bertolak dari minat dan kebutuhan.
c)       Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
d)      Pembelajaran Terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir anak.
e)      Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan anak.
f)       Menumbuhkembangkan keterampilan social anak, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain.

No comments:

Post a Comment