Kategori

Saturday, March 24, 2012

Indra Hewan untuk Adaptasi



Ada beberapa hewan mempunyai indra yang dapat digunakan untuk beradaptasi, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik untuk menghindari diri dari musuhnya, mencari makanan, maupun untuk kelangsungan hidupnya. Contoh-contoh hewan tersebut antara lain:
Semut, dapat mendeteksi gerakan kecil sampai 5 cm dari bumi. Selain itu semut juga dapat melihat cahaya terpolarisasi.
Kelelawar, dapat memdeteksi kehangatan binatang dari sekitar 16 cm memanfaatkan “hidung daun”. Selain itu kelelawar juga dapat menemukan makanan hingga 18 ft pergi dan mendapatkan informasi tentang jenis serangga menggunakan rasa echolocation.
Lebah, dapat melihat cahaya di antara panjang gelombang 300nm dan 650 nm. Rasa memiliki reseptor pada rahang mereka, forelimbs, dan antenna. Lebah madu pekerja memiliki sebuah cincin dari besi oksida dalam perutnya yang dapat digunakan untuk mendeteksi medan magnet. Mereka dapat menggunakan kemampuan ini untuk mendeteksi perubahan dalam medan magnet bumi dan menggunakannya untuk navigasi. Lebah juga dapat melihat cahaya yang terpolarisasi.
Bunglon, matanya dapat bergerak secara bebas dan dapat melihat dalam dua arah yang berbeda pada saat yang sama. Kulit bunglon dapat berubah warna menyesuaikan dengan warna lingkungannya. Kemampuan ini dinamakan Mimikri.
Kepiting, mempunyai bulu cakar dan bagian tubuh lain dari tubuh untuk mendeteksi arus air dan getaran. Banyak kepiting yang memiliki mata di ujung batang.
Jangkrik, mampu mendengar dengan menggunakan kaki mereka, gelombang suara bergetar ditangkap oleh selaput tipis di kaki depan jangkrik.
Anjing, memiliki membrane pencium persegi hingga 150 cm. Anjing dapat mendengar suara setinggi 40.000 Hz.
Lumba-lumba, sama seperti kelelawar. Lumba-lumba menggunakan echolocation untuk gerakan dan menemukan objek. Lumba-lumba dapat mendengar frekuensi sampai dengan sekurang-kurangnya 100.000 Hz.
Capung, mempunyai mata yang mengandung 30.000 lensa.
Cacing, seluruh tubuhnya ditutupi dengan chemoreceptors (rasa reseptor).
Gajah, mampu mendengar suara dalam frekuensi yang sangat rendah, yaitu dalam jangkauan infrasonic. Dimana dalam jangkauan infrasonic ini manusia tidak mampu mendengar. Gajah mempunyai belalai panjang yang memiliki 50.000 otot. Lubang hidungnya berada di ujung belalai. Gajah menggunakan belalainya untuk meletakkan makanan dan air ke dalam mulutnya, mengangkat benda-benda, dan mencium bebauan. Belalai gajah mampu membawa 4 liter air. Gajah dapat menghisap air ini ke dalam mulutnya dan meminumnya atau menyiramkannya ke tubuh mereka.
Elang, dapat melihat 10 cm objek dari jarak 1,5 km.
Penguin, mempunyai kornea datar yang memungkinkan untuk visi yang jelas di bawah air. Penguin juga dapat melihat ke dalam jangkauan ultraviolet spectrum elektromagnetik.
Kelinci, mempunyai 17.000 lidah pengecap. Padahal lidah manusia hanya mempunyai selera 9.000.
Merpati, dengan mata lateral di kepala, merpati mampu  melihat 340 derajat di mana-mana kecuali di belakang kepala mereka. Selain itu, merpati juga mampu mendeteksi suara serendah 0,1 Hz.

No comments:

Post a Comment