Kategori

Wednesday, February 24, 2016

PAI modul 1

Modul 1
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Keimanan dan Ketakwaaan
KEIMANAN
Keimanan berasal dari kata dasar iman. Dibentuk dari kata aamana (fiil madhi/bentuk telah), yuminu (fiil mudhari/bentuk sedang atau akan), dan mukminun (pelaku/orang yang beriman).
Dalam Al Quran Surat Al Baqarah (2) ayat 165 :
(((((( (((((((( ((( (((((((( ((( ((((( (((( ((((((((( ((((((((((((( ((((((( (((( ( ((((((((((( ((((((((((( (((((( ((((( (( ( (((((( ((((( ((((((((( (((((((((( (((( (((((((( ((((((((((( (((( (((((((((( (( (((((((( (((((( (((( ((((((( ((((((((((( (((((  
Dan ada diantara manusia mengambil dari selain Allah sebagai tandingan, mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Dan orang yang beriman, bersangatan cintanya kepada Allah. Dan jika sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat azab (tahulah mereka) bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan itu kepunyaan Allah dan sesungguhnya Allah itu sangat keras azab-Nya (pasti mereka menyesal).
IMPLIKASI KEIMANAN
Ciri-ciri orang yang beriman antara lain :
Tawakal
Mawas diri dan bersikap ilmiah
Optimis dalam menghadapi masa depan
Konsisten dan menepati janji
Tidak sombong

PEMBINAAN KEIMANAN
Proses pembentukan iman diawali dengan proses perkenalan, yang sekaligus diiringi dengan latihan pengamalan, kemudian meningkat menjadi senang. Mengenal ajaran Allah adalah langkah awal dalam mencapai iman kepada Allah. Disamping proses pengenalan, maka proses pembiasaan juga perlu diperhatikan. Karena dari proses ini, maka seseorang akan terbiasa melakukannya. Dari yang awalnya tidak suka, akan menjadi senang.


KETAKWAAN
Konsep Takwa adalah mengikuti atau memenuhi segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Imam Qusairi dalam kitab Duratun Nashihin mengemukakan ciri-ciri orang yang bertaqwa, yaitu (1) tawadlo (rendah hati), (2) qonaah (menerima takdir), (3) wara (hati-hati) dan yakin (tawakal).
Dampak dari ketaqwaan seseorang akan diberi kemudahan dalam memecahkan persoalan dan akan diberi rezeki yang datangnya tidak diduga sebelumnya. Seperti dijelaskan dalam Al quran surat Ath Thalaaq ayat 2  3:
(((((( ((((((((( ((( (((((((((( (((   ((((((((( (((((((((( (((  
Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.


Filsafat Ketuhanan
Filsafat dalam bahasa Yunani Philosophia yang berarti kecintaan kepada kebenaran (wisdom) atau dalam bahasa arab adalah falsafah. Pengertian falsafah adalah memahami sesuatu yang tidak diketahui dari hal yang sudah diketahui.

PEMIKIRAN MANUSIA TENTANG TUHAN
Animisme/Dinamisme, Politeisme, dan Henoteisme
Dinamisme adalah keyakinan pada kekuatan suatu benda yang dipandangnya mempunyai kekuatan.
Animisme adalah keyakinan bahwa suatu benda mempunyai roh atau sebangsa makhluk ghoib didalamnya.
Politeisme adalah kepercayaan terhadap pada banyak dewa atau dewi. Politeisme ini merupakan peningkatan dari paham animism dan dinamisme.
Paham Henoteisme (satu bangsa = satu Tuhan) adalah keyakinan bahwa setiap satu kesatuan tidak mungkin diatur oleh lebih dari satu pengatur.





Monoteisme
Monoteisme adalah keyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan di dunia ini.
Paham monoteisme terbagi menjadi tiga, yaitu :
Deisme
Paham ini beranggapan bahwa Tuhan Yang Maha Esa mempunyai sifat yang serba Maha. Sebab itulah alam akan mampu bertahan hidup dan berkembang dengan sendirinya tanpa ada pengawasan serta peran dari Tuhan.  Setelah menciptakan alam, Tuhan berpisah dengan alam (transcendent).  Sehingga aturan yang dipakai adalah aturan manusia. Paham ini dikenal dengan paham free will atau dalam teologi Islam dikenal sebagai aliran Qadariah.
Panteisme
Paham ini berpendapat bahwa setelah Tuhan menciptakan alam, Tuhan ada bersama alam (immanent). Dimana ada alam, disitu ada Tuhan. Dalam aliran filsafat, aliran ini berkembang menjadi paham predestination, dalam teologi Islam dikenal aliran Jabbariah.
Ekletisme
Paham ini merupakan gabungan dari paham deisme dan panteisme. Dimana manusia mempunyai peran sebagai perencana dan Tuhan berperan sebagai penentu. Tuhan bukan alam, jauh di luar alam, namun Tuhan dekat dengan alam.

No comments:

Post a Comment