Kategori

Friday, April 13, 2012

Kantong Semar Toilet Kelelawar


Selama ini kantung semar dikenal  dengan si pemenang karena berhasil menjebak ribuan serangga, namun hasil penelitian ilmuwan asal Brunei Darussalam mengungkap hal berbeda. Kantung semar seolah menjadi pihak yang kalah sebab hanya menjadi toilet alias tempat kencing bagi kelelawar. Mengapa demikian?

Hasil penelitian itu dipublikasikan di jurnal Royal Society Biology Letters bulan April ini. Menurut para ilmuwan, hubungan antara kantung semar dengan kelelawar adalah kasus kedua yang menggambarkan hubungan antara tanaman karnivora dan mamalia. Karena sebelumnya, yaitu pada tahun 2009, telah dilaporkan adanya hubungan antara tikus dan tanaman karnivora.

Ilmuwan yang meneliti kantung semar ini adalah Ulmar Grafe, seorang biolog dari Universitas Brunei Darussalam. Ia meneliti spesies kantung semar raffles atau Nepenthes rafflesiana varietas elongata. Sementara spesies kelelawar yang digunakan adalah hardwicke, ditangkap di sebuah hutan rawa gambut wilayah Brunei Darussalam.

Menurut Grafe, walaupun kantung semar tampak sebagai pihak yang kalah karena dikencingi, namun sebenarnya kantung semar adalah pihak yang menang. Hal ini dikarenakan dengan urine dan feses kelelawar, kantung semar mendapatkan nutrisi tambahan berupa nitrogen. Analisis kimia pada kantung semar raffles menunjukkan, sebanyak 33,8 persen nutrisinya berasal dari kotoran kelelawar.

Selain itu,  peneliti juga menemukan bahwa kantung semar beradaptasi menjadi toilet terbaik bagi si kelelawar. Kantung semar memiliki kantung yang tumbuh memanjang, silindris, dan berdiameter kecil. Lubang pada kantung juga sangat mendukung bagi kelelawar untuk membuang kotorannya.

Kantung semar raffles justru kurang beradaptasi untuk menjebak serangga. Jenis kantong semar ini mengeluarkan senyawa volatil (mudah menguap) yang lebih sedikit daripada jenis lain. Akibatnya, tak begitu banyak serangga yang terjebak dalam kantungnya. Selain itu, jenis ini juga memproduksi senyawa pencerna serangga yang juga lebih sedikit.

Peneliti melaporkan, meski kelelawar juga memakan serangga, kompetisi antara kelelawar dan katung semar tak ditemukan. Kelelawar juga tak pernah memakan serangga yang terjebak dalam kantung semar. Relasi antara keduanya murni mutualisme, kelawar mendapat tempat untuk membuang kotoran dan kantung semar mendapar nutrisi dari kotoran.

Grafe mengungkapkan, relasi tersebut terbentuk lewat proses evolusi setelah kelelawar bertengger di kantung semar. "Penggunaan secara insidental mungkin berevolusi menjadi reguler dan eksklusif ketika tanaman merespons dengan beradaptasi. Kantung semar menjadi tempat yang lebih atraktif untuk bertengger," papar Grafe.

No comments:

Post a Comment